Taman Nasional Bantimurung terletak di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan Indonesia. Secara geografis, daerah ini terletak antara 119 ° 34'17 "- 119 ° 55'13" Bujur Timur dan 4 ° 42'49 antara "- 5 ° 06'42" Lintang Selatan. Taman Nasional Bantimurung memiliki luas sekitar 43,750 hektar dibagi menjadi tiga tipe ekosistem utama, yaitu ekosistem karst, ekosistem hutan dataran rendah, dan ekosistem hutan pegunungan rendah. Jenis ketiga batas ekosistem sangat jelas karena peregangan berbatu curam karst dari berdinding dengan relatif datar atas menara, sangat berbeda dengan topografi dataran rendah yang memiliki topografi datar untuk berbukit, dan kondisi ekosistem hutan pegunungan ditandai dengan relief yang curam atau kadang-kadang bergelombang. Ada dua lokasi yang terpisah satu sama ekosistem karst lainnya, di daerah Maros - Pangkep di bagian barat taman nasional, dan pada ujung utara, yaitu di daerah Mallawa. Geolog membedakan kedua kelompok Karst, yang merupakan Pangkajene dikenal pertama dan kelompok kedua disebut pegunungan timur. Kedua lokasi yang tersebar di daerah vegetasi bukit karst (kapur bukit vegetasi) dan yang lainnya adalah daerah penyebaran vegetasi hutan dataran rendah. Karst Bantimurung Bulusaraung geomorfologi dari Taman Nasional berbentuk menara karst (dalam beberapa referensi disebut sebagai The Menara Karst Spektakuler), yang merupakan satu-satunya di Indonesia dan berbeda dari tempat lain yang umumnya berbentuk kerucut karst (karst bukit conicall) atau transisi antara yang karst menara dan kerucut. Seperti dalam area umum karst, karst Bantimurung Bulusaraung ekosistem Taman Nasional memiliki begitu banyak gua dengan ornamen stalaktit dan stalagmit dan ornamen endokarst lainnya.
Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung fauna adalah spesies unik dan endemik, antara lain Kuskus (Phalanger celebencis), Tarsier (Tarsius sp.), Monyet (Macaca Maura), burung rangkong (Ryticeros cassidix, Peneloppides exahartus), Musang (Macrogofidia mussenbraecki) dan berbagai spesies kupu-kupu yang, Troides halipron, Papiliio Pofites, Papiliio Satapses, blumei Papiliio dan Androcles Graphium.
Terletak di lembah bukit kapur / karts yang curam dengan vegetasi tropis, selain memiliki air terjun yang spektakuler juga menjadi habitat yang ideal bagi berbagai jenis kupu-kupu, burung dan serangga yang langka dan endemik. Pada tahun-tahun 1856 - 1857 seorang naturalis Inggris terkemuka, Alfred Russel Wallace menghabiskan sebagian hidupnya wilayah ini untuk menikmati dan meneliti 150 spesies kupu-kupu tidak ditemukan di daerah lain. Wallacea juga menjuluki kawasan ini "The Kingdom Of Butterfly" karena keanekaragaman jenisnya. Di daerah ini juga terdapat beberapa gua salah satunya adalah Gua Mimpi - terowongan panjang dengan 1,500 m dan memiliki ornamen yang menakjubkan. Bantimurung Bulusaraung Flora Taman Nasional adalah jenis vegetasi Karts dan hutan dataran rendah. Spesies tumbuh di habitat seperti Celastroceae, Aleurites moluccana, Calophilum sp, Leea indica, Sapotaceae, Pangium edule, Cinamomum sp. Spesies ini tumbuh di habitat hutan dataran rendah, antara lain, Calophyllum inophyllum, "Banyan" (Ficus sp.), "Nyatoh" (Palaquium obtusifofium), "Cendana" (Pterocarpus indicus), "Aren" (Arenga pinnata), Buchanania Arborescens, Antocepalus cadamba dan Myristica sp.
info lebih lanjut
KOMUNITAS BLOGGER MAROS
MAROS
0 comments:
Posting Komentar